Kamis, 19 Agustus 2010

Belajar dari rasa sakit..

seseorang pernah berkata pada saya bahwa "rasa sakit yang kau dapatkan itu, akan membuat kamu kuat".

Dan luka itu harus diobati, agar tidak terus terasa sakit. Layaknya ketika tanganmu tergores oleh silet/cutter/pisau/benda tajam lainnya. Ada beberapa pilihan untuk mengobati lukamu itu, dan setiap obat juga memiliki waktu sembuh yang berbeda-beda. Salah satunya adalah menggunakan alkohol 70%. Kita semua tau, apabila luka diberi alkohol, rasanya luar biasa perih. Tapi yang perlu diketahui juga, bahwa alkohol itu bisa melindungi luka agar tidak terkena bakteri2 yang bisa menyebabkan luka menjadi lebih parah dan berakibat maaf "borok"... membersihkan luka menggunakan alkhol juga harus rutin..dan pastinya rasa perih itu akan kita rasakan setiap luka di beri alkohol. Tapi..percaya atau tidak, luka itu akan sembuh dengan cepat tanpa ada infeksi bakteri2. ^_^ ...

Berterima kasihlah pada orang2 yang pernah menyakitimu..karena merekalah kalian bisa merasakan nikmatnya menangis..menangis dihadapanNYA...mengakui segala Maha Kuasanya..Mengakui bahwa diri tak ada apa2nya tanpa KasihNYA..
Bila ada rasa tidak puas dalam hatimu..bila kau merasa bahwa semua ini tidak adil..hmm...biarlah itu menjadi urusannya dengan Rabb Yang Maha Adil.

Karena bila rasa sakit dibalas oleh rasa sakit, maka suatu hati nanti rasa sakit itu akan menghampirimu lagi..tak akan terputus...begitu seterusnya..

karena kita hidup bukan hanya memikirkan rasa sakit hati terhadap suatu makhluk atau suatu hal.. Banyak hal yang lebih penting.. Bahwa salah satu tujuan hidup kita adalah mati dengan segala keberkahanNYA dan khusnul khotimah.. Apakah tidak tergiur oleh segala macam janjiNYA??? apakah tidak menarik hatimu segala kasihNYA???

segala sesuatu menjadi sulit ketika kita lebih dahulu menilainya sulit.. tak perlu banyak menilai dan beranggapan/berprasangka...lakukan apa yang pantas dilakukan..

Tak perlu juga merasa paling benar.. "karena ketika kau merasa dirimu lebih benar dari orang lain, secara otomatis ujub itu telah merasukimu"... (SS)

Dan tak perlu merasa paling menderita/menyedihkan, karena lihatlah ke bawah, banyak yang menunggu uluran tanganmu, banyak yang lebih sakit ketika ia tak lagi bisa menikmati segalanya di tanahnya sendiri, banyak yang tidak tau entah dimana kasih orang tuanya.... banyak yang mungkin sudah 3 hari ini tidak menikmati bagaimana rasanya nikmat makan itu...dan masih banyak lagi yang patut direnungi...



ditulis dengan segala kekurangan dan kelebihan... semoga bermanfaat...



Wallohu'alambisowab...

Rabu, 04 Agustus 2010

Secondhand Serenade - Your Call

Waiting for your call, I'm sick, call I'm angry
call I'm desperate for your voice
Listening to the song we used to sing
In the car, do you remember
Butterfly, Early Summer
It's playing on repeat, Just like when we would meet
Like when we would meet

Cause I was born to tell you I love you
and I am torn to do what I have to, to make you mine
Stay with me tonight

Stripped and polished, I am new, I am fresh
I am feeling so ambitious, you and me, flesh to flesh
Cause every breath that you will take
when you are sitting next to me
will bring life into my deepest hopes, What's your fantasy?
(What's your, what's your, what's your...)

Cause I was born to tell you I love you
and I am torn to do what I have to, to make you mine
Stay with me tonight

And I'm tired of being all alone, and this solitary moment makes me want to come back home
x4
(I know everything you wanted isn't anything you have)

Cause I was born to tell you I love you
and I am torn to do what I have to, to make you mine
Stay with me tonight

Cause I was born to tell you I love you
and I am torn to do what I have to, to make you mine
Stay with me tonight
(I know everything you wanted isn't anything you have)

Selasa, 03 Agustus 2010

tiada yang salah....

Tiada yang salah....
hanya aku manusia bodoh....
yang biarkan semua
tega menari indah di atas tangisanku
ku coba bertahan sekuat hati....
layaknya karang yang dihempaskan ombak....

Minggu, 25 Juli 2010

"dan inilah kisah ZahRa" Episode 2: Nelangsa Vs Senyuman

Assalamu’alaikum..” suara seseorang yang sangat ZahRa kenal.
Spontan saja ZahRa kaget. Mendadak jantungnya berdegup kencang. Tangannya terasa dingin. Seakan darah mengalir ke atas kepalanya
Wa…wa…wa’alaikumsalamwrhmtullah” ZahRa menjawab salam yang diucapkan Hafiz.
Hafiz tersenyum “ZahRa, yang lain ke mana? Biasanya kalian kemana-mana bertiga.”
Lama ZahRa tertunduk dengan sejuta pikiran “waduh..kenapa aku jadi ga bisa ngomong ya…duuuuuwh pasti ketahuan deh tingkah anehku ini” ZahRa terus bergumam dalam hatinya. Tak dihiraukannya Hafiz yang sedari tadi menunggu jawabannya.
“Eh ada Hafiz….” Terdengar suara Isma memecah kegalauan aku dalam pikiranku.
“Eh ada Isma…” Hafiz tersenyum ketika Isma datang.
“Aku ke kantin dulu ya..haus ni.” Aku langsung pergi meninggalkan Isma dan Hafiz
“Eh, mau ke mana Ra?” Iren yang baru datang menarik tanganku, mengetahui gelagat anehku.
“beli minuuuuuuum” ZahRa berlari sambil berteriak meninggalkan sahabat-sahabatnya dan Hafiz
“Mulai lagi deh tu anak. Tingkah anehnya kambuh.” Isma menyadari sikap ZahRa yang tiba-tiba aneh.

“Huuuuufff...kenapaaaa? selalu saja begini?? Kenapa aku tiba-tiba jadi patung kalau ada dia? Kenapa harus begini teruuus siiiiih??” ZahRa memarahi dirinya sendiri, sambil memegang kepalanya.  

Ternyata Hafiz telah pergi ketika ZahRa kembali. “Lho, si Hafiz kemana?” ZahRa agak kecewa.
“Ah..kamu ini. Setelah orangnya ga ada, baru nanyain. Pas tadi orangnya jelas-jelas ada di sini, malah kabur. Huuuuuh dasar!!” Isma menepuk pundakku dengan geram.
“hehehehe” ZahRa hanya bisa nyengir.
***
Sore hari yang cerah, awan tampak sangat biru. Tidak biasanya secerah ini. Karena sudah beberapa hari ini, hujan selalu turun dengan derasnya. Dan biasanya jam segini ZahRa dan kedua sahabatnya itu asik berselimut, karena dinginnya ketika hujan.
Tiba-tiba tanpa sengaja terlintas dalam pikiran ZahRa untuk berjalan-jalan sore ke sekitar kampusnya. Kedua sahabat ZahRa sedang tidak ada. Isma sedang mengikuti pelatihan untuk menjadi penyiar radio. Sedangkan Iren pulang ke rumahnya.
ZahRa tersenyum-senyum sendiri mengingat kejadian siang tadi. Ketika ia sedang berkunjung ke kontrakan teman-teman sekelasnya. Ada beberapa teman sekelas ZahRa yang tinggal satu kontrakan. Sekitar 5 orang. Tidak jauh dari kontrakan ZahRa.

Setelah pulang berkunjung tiba-tiba ada yang menyapanya “eh ada ZahRa”..
ZahRa terkaget mendengarnya. Lagi-lagi jantungnya tiba-tiba berdegub kencang, tangannya dingin dan kepalanya panas, seakan darah mengalir semua ke atas kepalanya.
“Eh….. Ha…Hafiz” ZahRa tersenyum dan langsung berlalu.
ZahRa tidak melihat ada lubang di depannya, tanpa kompromi, kaki sebelah kanannya masuk ke dalam lubang yang terisi penuh oleh air hujan.
“Aaaaaaaaaaaaw” ZahRa pun menjerit terkejut.
Karena yakin bahwa Hafiz ada di belakangnya, ZahRa langsung bangun dan pergi dengan kaki terpincang-pincang.
Aduuuuuh...kenapa syndrome ini datang??? Lagi-lagi ketika dia ada dihadapanku….mamaaaaaa tolonglah anakmu iniiii” ZahRa berteriak dalam hatinya.

“hehe” ZahRa nyengir mengingat kejadian itu.
Setelah sampai di kampusnya, ZahRa duduk di halaman kampus yang lumayan teduh oleh pohon-pohon yang memiliki daun berbentuk hati.
Tiba-tiba ZahRa tercengang melihat apa yang ada di hadapannya. Dalam jarak yang beberapa meter.
Haaaaaah…aku ga salah liat kaaan? Itu bukan dia kan? Lho? Kenapa? Kenapa mereka? Kenapa mereka berdua saja di sana?” ZahRa memastikan matanya tidak salah lihat. 
Spontan air matanya mengalir, tanpa tau kapan akan berhenti. Hari itu bagi ZahRa adalah petaka. Yang terlintas dalam fikirannya adalah, ingin pergi jauh dari kehidupan mereka.Mereka yang telah membuat nya menjadi sosok yang lemah seketika itu.
ZahRa pun berbalik, berlari, entah kemana. Tanpa arah. Hari semakin larut. ZahRa terus saja berlari, sesekali menghapus airmatanya.
ZahRa menangis sejadi-jadinya. Masih jelas terlihat apa yang ada dihadapannya tadi. Hafiz sedang berbicara berdua saja dengan seorang perempuan, dengan raut wajah serius. Seolah meyakinkan perempuan itu.
ZahRa pun duduk, ia menutup mata dengan kedua tangannya, tanpa disadarinya, ia telah berada di komplek perumahan yang sepi, beberapa meter dari kampusnya. Hari sudah gelap, hanya ada lampu jalan yang redup. Ia teringat bahwa ia belum menunaikan shalat magrib. Akhirnya ia menemukan mesjid “Masjid Al Ukhuwah”, tidak jauh dari gerbang komplek perumahan elit itu.
Sujud ZahRa pada shalat magribnya cukup lama. Ia tumpahkan airmata dan permohonan ampunnya. Ia benar-benar sedang tidak bisa berfikir dengan jernih. Hanya penyesalan yang ada di dalam dirinya. Penyesalan atas perasaannya, atas waktu yang sia-sia, yang dilakukan oleh hatinya.  ZahRa sungguh merasa sangat kecewa terhadap dirinya sendiri. 
ZahRa mengirim pesan pada kedua sahabatnya
Teman, maaf bila salahku ini begitu banyak pada kalian. Mungkin ALLOH telah memberikan peringatan padaku. Aku terlalu banyak mengecewakanNYA. Dan telah aku putuskan, mulai detik ini, setelah aku mengirim pesan ini, aku putuskan bahwa AKU MENYERAH”
Pesan pun terkirim kepada Isma dan Iren.

Beberapa saat kemudian, masuk 2 pesan ke hp ZahRa.
Dibukanya pesan itu, ternyata dari Isma dan Iren.
Jawaban Iren dan Isma sama persis, karena mereka berkompromi dulu sebelum membalas pesan ZahRa
aku juga mohon maaf Ra. Btw, menyerah atas apa ya Ra?”
ZahRa pun membalas pesan kedua sahabatnya itu
atas Hafiz”
Tidak beberapa lama kemudian masuk 1 pesan ke hp ZahRa.
kamu ini belum berjuang Ra. Atas dasar apa kamu tiba-tiba bilang mau MENYERAH? Ga masuk akal!!” Isma menjawab sedikit geram.
Isma langsung mematikan hpnya. Ia sedang ingin berdua saja dengan Penciptanya…dengan yang Maha Penuh Kasih..
Setelah hari itu, jarang terlihat lagi senyum di wajah ZahRa. Sahabat2nya tak pernah henti menguatkan ZahRa. Tapi apalah daya. Hatinya terlanjur hancur berkeping-keping.

Tanpa tau bagaimana memulai kembali untuk bangkit. ZahRa telah menganggap dirinya sebagai mayat hidup. Dalam hati ia selalu berucap,

Ya ALLOH, aku ingin pulang kembali padamu. Maafkan bila aku telah merasa lelah dengan apa yang telah aku buat pada hatiku.Ampuni aku.Izinkan aku menemuiMU.aku benar-benar tidak berdaya.” Dan air matanya selalu deras mengiringi do’a-do’anya.

(Bersambung)
Cerita selanjutnya:
“Ra, kemana aja. Udah seminggu ini kamu ga masuk kuliah” Isma yang duduk di samping ZahRa menatap sahabatnya itu dengan penuh kasih.
“Jangan bilang gara-gara si Hafiz” Iren duduk di hadapan ZahRa, memastikan ZahRa menjawab pertanyaannya.
Dan ZahRa pun lagi-lagi hanya bisa tersenyum.
Entahlah ketika ZahRa mendengar nama “Hafiz” disebut-sebut, seolah menjadi bom atom dalam hatinya.
Dalam hati ZahRa telah menjawab “Jangan pernah sebut nama itu lagi di depanku. Aku baik-baik saja. Aku hanya ingin menghilang dari sini. Menghilang dari Hafiz dan wanita yang bersamanya saat itu.” Mata ZahRa pun berkaca-kaca, ia pun menangis sejadinya.
Kedua sahabatnya itu semakin tidk mengerti.
“Aaaaaargh...aku lelah Ren...aku lelah….aku lelaaaaaaaaaaaaah” ZahRa memeluk Iren. Dan seketika Isma pun memeluk ZahRa dan Iren.
“ada apa Ra? Cerita ke kita. Mudah-mudahan bisa melegakan hati dan meringankan beban mu” Isma terisak berkata pada sahabatnya itu.
“Iya, tapi tidak sekarang. Karena lelahku masih sangat terasa.” ZahRa masih menangis. Namun ia merasa sedikit nyaman atas kasih sayang kedua sahabatnya itu.
“Oiya, aku punya sedikit cerita tentang Hafiz. Aku rasa kamu harus tau” Isma meneruskan kalimatnya
Air mata ZahRa spontan mengalir semakin deras mendengarnya. Ia berlagak tidak mendengar apa yang diucapkan Isma padanya.
cerpen remaja
by: iZZar_fdz

Rabu, 14 Juli 2010

dan inilah kisah ZahRa (Episode 1: Ketika ZahRa jatuh cinta)

Setiap orang memiliki pengalaman masing-masing yang berbeda. Dan semua kisah itu adalah sebuah bentuk proses pembelajaran dalam hidup. Baik atau buruk, semua kembali kepada pribadi masing-masing, apakah menjadikan hidupnya bermakna atau sia-sia belaka. Layaknya kisah cinta yang kebanyakan dialami para remaja ataupun orang-orang dewasa. tidak bisa dipungkiri, semua pasti pernah mengalaminya...

seperti cerita ini. Ada sebuah kisah yang unik…. Kisah yang mungkin diluar dugaan banyak orang... bahkan selintas bisa terkesan tidak berarti apa2.. tapi ketika membaca kisah ini, mungkin akan mengangguk2 dan tersenyum dan berkata.. ‘luar biasa’..


Ini adalah kisah seorang ZahRa..  

Dinginnya pagi ini, membuat seorang gadis manis itu eggan beranjak dari tempat tidurnya yang hangat.

“Ugghh..kenapa jam segini mesti bangun sichh...” ZahRa berniat meneruskan tidurnya, karena waktu masih menunjukkan pukul 03.00 WIB.

5 menit berlalu, kemudian ZahRa terperanjat, teringat sesuatu.

“Oiya…..lupaaa” ZahRa bergegas mengambil telepon genggam (hp) nya. Mencari nama, Dan mulai menuliskan pesan.

 “Asslmlkum.Wahai jiwa yang telah melewati malam dengan tertidur. Semoga kerinduanmu padaNYA di pagi ini terobati, dan membuat kekuatan pada imanmu semakin bertambah.Amin :)”


Send message…

ZahRa tersenyum setelah melihat laporan bahwa pesannya terkirim. Rasa kantuknya seketika lenyap. Dengan bersemangat ia mengambil air wudhu dan kemudian shalat Qiyamul Lail. Dan diteruskan tilawah Al-Qur’an.

Waktu menunjukkan pukul 04.00 WIB.

“duwh..ngantuk..baring dulu ah, sambil nungguin adzan subuh”.. ZahRa pun terbaring di tempat tidurnya dan akhirnya tertidur.

Terdengar suara nada dering telepon genggam ZahRa berbunyi,

“Hawa tercipta di dunia…..untuk menemani sang Adam…begitu juga dirimu..tercipta tuk temani aku…” lagu dewa yang terpotong itu terus mengalun berulang-ulang. Hingga sang pemilik hp terbangun.

“Halo, Asslmlkum…siapa ini?” ZahRa menjawab teleponnya yang mungkin menunggu diangkat.

“Aduuuh aduh….ini anak gadis masih tidur jam segini” suara wanita berbunyi di seberang sana

“ni siapa?” ZahRa yang masih terkantuk2 belum menyadari suara itu.

“Coba lihat jam sana, sekarang sudah jam 6 tau..” suara wanita itu sedikit menjadi agak berteriak

“Waaah yang benar saja. Astagfirulloh..aku belum shalat subuh.nanti telepon lagi aja ya..aku mau sholat.oiya..makasih banyak udah dibangunin”

Klik… ZahRa mematikan teleponnya tanpa menunggu jawaban dari sang penelepon.

ZahRa pun bergegas mengambil air wudhu dan shalat.

 
Beberapa saat setelah itu, telepon genggamnya berbunyi lagi…

Dilihatnya siapa yang memanggilnya ….. Cintaku… kemudian ZahRa mengangkatnya…

“Asslmlkum…hehe” ZahRa nyengir

“Udah sholat subuhnya? Gimana sih..masa anak gadis baru bangun?” ucap "Cintaku"

“hehe..tadi jam 4 tidur lagi.abisnya masih ngantuk banget tau. Oooh, tadi dirimu yang menelepon diriku?” jawab ZahRa.

“iyaaaaa..ga bilang salam.maen matiin telepon aja.dasar dirimu ini”.. Isma sahabat ZahRa itu terdengar kesal karena kelakuan Zahra yang tanpa permisi.

“aduuuuh jangan ngambek begitulah.. oiya,,,,,tadi aku sms dia lho.hehe.dengan sekuat tenaga dan keberanian gitu deh”.. ZahRa melapor pada sahabatnya itu.

“sms siapa?”Isma masih belum ngeh

“pujaan hatiku..heheheheh” terdengar nada bahagia dari suara ZahRa.

“trus..trus dia bales ga?” Isma bertanya lagi

“Engga..” jawab ZahRa

“hahahahhahaha…kasian banget dirimu” spontan Isma tertawa, mendengar jawaban sahabatnya itu.

“biarin aja, yang penting aku udah sms.yeeeey.” Zahra terdengar kesal mendengar sahabatnya mengejeknya.

“pembicaraannya diterusin nanti ya di kampus, udah mau jam 7 ni.nanti kita telat. Asslmlkum” ucap isma.

“okeeee. ‘Alaikmslmwrhmtlh” ZahRa menyetujui .

Klik.. pembicaraan pun selesai.

***

Ternyata benar saja, ZahRa kesiangan masuk kelas. Ia datang pukul 07.10 WIB. Bergegas ia masuk kelas, setelah dosen menyuruhnya masuk. Meski sebelumnya ia mendapat teguran terlebih dahulu di hadapan teman2 sekelasnya.

“aduuuuh gawat…aku maluuuu. Dia liatin aku ga yaa???” dalam hati ZahRa bergumam sendiri di iringin dengan mukanya yang hampir saja masak karena merahnya.

Langsung saja Zahra duduk di sebelah sahabat-sahabatnya. Dengan wajah yang lemas dan tidak bersemangat karena malu.

“knp kesiangan Ra?” Tanya Iren, salah satu sahabat ZahRa.

“hehe..gara2 tadi tu si Isma, pagi-pagi dah marahin aku” Zahra menunjuk Isma yang dari tadi asik menulis, entah menulis apa, yang jelas bukan menulis materi perkuliahan.

Karena namanya disebut, spontan Isma tersadar “Apaan nyebut2 nama aku?”

“Itu se…” belum juga Zahra menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba suasana kelas hening, karena dosen telah meneruskan menerangkan materi kuliah.

Zahra hanya nyengir tanda kecewa.

“sudah..sudah…sekarang kita belajar dulu” Iren menenangkan Zahra dan Isma.

Dosen terus saja menerangkan materi, 10 menit telah berlalu. Tetapi ZahRa masih saja memikirkan peristiwa tadi.
“Aduuuh..aku benar2 malu. Apa yang harus aku lakukan. Apalagi ada dia. Apa yang dia pikirkan nanti???..aduuh..aku malu…aku malu…” ZahRa terus saja berbicara di dalam hatinya. Tanpa sedikitpun materi kuliah yang masuk ke dalam otaknya.

Tiba-tiba pintu kelas diketuk, dan seseorang masuk ke dalam kelas. Seorang laki-laki seumurannya, mengenakan kemeja kotak-kotak biru gelap, dengan salam dan tersenyum pada dosen, memasuki ruang kelas.

Spontan saja ZahRa kaget. Dan tersenyum bahagia.

“Haaah..berarti tadi dia ga ada. Alhamdulillah…” ZahRa terus saja tersenyum.

“heh Ra..kamu kenapa? Dari tadi melamun aja..cengengesan sendiri lagi.” Iren menegur ZahRa

“apa?? Eh..ga knp2 kok” ZahRa tersenyum.

Akhirnya ZahRa pun bisa konsentrasi kembali menghadapi pelajaran hari ini.

 

Ya, entah apa yang telah terjadi pada ZahRa. Setiap apapun mengenai ‘dia’ itu membuat ZahRa jadi berubah-ubah. Kadang ia tersenyum, tertawa, menangis dan bahkan menjadi malu seperti kejadian tadi ketika ia terlambat masuk kelas.

'dia' bernamanya Hafiz, berada di kelas yang berbeda, tetapi sempat beberapa kali satu kelas dengan ZahRa, karena ada kuliah yang bersamaan. Entah kenapa perasaan ZahRa jadi berbeda ketika nama “hafiz” disebut-sebut, atau apapun itu yang berkaitan dengannya.

Dan ZahRa pun tidak bisa menjawab ketika sahabat-sahabatnya bertanya “Kenapa kamu suka si hafiz Ra?” ZahRa hanya bisa menggeleng dan tersenyum saja. Ia bukannya tidak memiliki jawaban, tetapi jawaban itu sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Banyak hal yang berubah pada ZahRa. Ketika ditanya oleh sahabat-sahabatnya.

“Kamu kenapa Ra? Ada yang beda dari kamu sekarang?”  ketika suatu hari ia ditanya

“beda gimana?” ZahRa kebingungan.

“Ya beda aja.” Tegas sahabat2nya

“oooh…ya harus dong. Siapa dulu dong.yang membuat aku begini” ZahRa tersenyum menjawabnya.

“hmmm…pasti gara-gara si hafiz ya?” spontan sahabat-sahabatnya berseru

“hehe” ZahRa hanya nyengir member jawaban.

“huuuh dasar si ZahRa.” Isma berkomentar.

“biarin aja yeeey.” ZahRa langsung berlalu meninggalkan sahabat2nya yang dari tadi terus saja bertanya.

Ya itulah ZahRa, ada alasan mengapa ia bisa terus bertahan dengan semangatnya. Karena ZahRa adalah seorang yang periang dan tidak pernah sedikitpun terlihat murung oleh siapapun yang ada di sekitarnya. Hingga suatu hari, dimana ia benar-benar terkejut dan syok, dengan apa yang dia temui hari itu.



Episode mendatang….

-Spontan air matanya mengalir, tanpa tau kapan akan berhenti. Hari itu bagi ZahRa adalah petaka. Yang terlintas dalam fikirannya adalah, ingin pergi jauh dari kehidupan mereka.Mereka yang telah membuat nya menjadi sosok yang lemah seketika. Padahal mereka tau.

Setelah hari itu, jarang terlihat lagi senyum di wajah ZahRa. Sahabat2nya tak pernah henti menguatkan ZahRa. Tapi apalah daya. Hatinya terlanjur hancur berkeping-keping.

Tanpa tau bagaimana memulai kembali untuk bangkit. ZahRa telah menganggap dirinya sebagai mayat hidup. Dalam hati ia selalu berucap,

“Ya ALLOH, aku ingin pulang kembali padamu. Maafkan bila aku telah merasa lelah dengan apa yang telah aku buat pada hatiku.Ampuni aku.Izinkan aku menemuiMU.aku benar-benar tidak berdaya.” Dan air matanya selalu deras mengiringi do’a-do’anya.


Rabu, 23 Juni 2010

Sore iniii...

Bismillh...
Sore yang cerah...aku sedang berada diantara beberapa manusia yang fokus di depan layar masing-masing...
hmmh... Sore ini tampak cerah...aku bisa melihatnya dari balik jendela tak  jauh dmna aku duduk.
Nikmat mana lgi yang akan didustkan???
Subhanalloh Alhamdulillah Laailaahaillalloh Allohuakbar!!!...

Hari ini..
Aku ingin tersenyum bersamammu..
Biarkan aku pejamkan mata ini dan rasakan kehangatan cinta itu..
Menghadirkan segala keajaiban yang tak kita duga sebelumnya..
Bersama lantunan melodi sore ini...
Hari ini..
Saat kudengar bisikan rindu di hati
...
hmmmh...
Aku hanya ingin terus tersenyum...bersamamu..
bersama sejuta kekuatan dan keajaiban....
yang hanya kita saja yang memilikinya ...

Rabu, 16 Juni 2010

bila aku mati.....

bismillah...

Aku dan segenap senyumanku..
kembali bertemu dengan hari ini... sama seperti beberapa waktu lalu..
Menyakitkan memang.. namun seketika aku teringat pada matiku..
Aku dan segenap senyumanku..
Mencoba bertahan dengan segenap kekuatan yang tersisa..
Mungkin ini bukanlah sisa..tapi seutuhnya ada pada ku
Apa yang akan kulakukan bila hari ini malaikat pencabut nyawa menemuiku?
Apa yang akan ku katakan?
Aku masih ingin mempersembahkan yang terbaik untuk mereka..
Karena tidak mungkin aku pergi tanpa mempersembahkan apa2..
Untuk nya pula..
Sebelum ku pergi ingin ku ucapkan maafku...
Maaf bila caraku salah atas rasa ini..
Aku hanya ingin mencintaimu dengan caraku..
mencintaimu karenaNYA...
Seperti semula dulu..bahwa aku.....................
Hmmh.....
Entahlah...
Yang pastinya bila aku pulang nanti... aku ingin pulang dengan senyuman..


Alhmdllh...
Wallohu'alam bisowab...
-ndyfadza-
(16 Juni 2010)

Sabtu, 29 Mei 2010

selintas tulisan......

Bismillahirrohmanirrohim...

Alhamdulillah atas hari ini... Semoga kita semua menjadi makhluk yang senantiasa bersyukur dan senantiasa berada dalam KasihNYA..Amin.

Ada apa dengan hari ini? Entahlah...seperti ada sesuatu yang menghampiriku...apakah itu? aku juga tidak tau....

***
Aku masih seperti yang kemarin dan yang kemarinnya lagi
Masih bisa tersenyum dan tertawa
Masih bisa mengucapkan selamat pagi pada dunia
Masih bisa menghirup udara segar di setiap kusambut fajar pagi

Dan aku bukanlah aku yang kemarin dan yang kemarinnya lagi
Karena hari ini aku harus lebih baik dari hari yang lalu
Karena aku tidak ingin menjadi orang yang merugi
Karena aku ingin bertemu denganNYA dengan senyuman
Dan entah dengan hari esok
Apakah aku masih bisa mengucapkan selamat pagi pada dunia?
Apakah aku masih bisa tersenyum menyambut fajar?
Apakah hari esok masih ada?
Apakah aku masih bisa bertemu dengan hari esok?
Entahlah...Hanya DIA yang tau....
Hari ini...
Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku bahagia...
Tangis inilah yang membuatku bahagia...
Karena tangis inilah yang membuatku mengerti makna kebahagiaan...
Hari ini...
Aku berdo'a dan meminta padaNYA..
Semoga bila hari esok itu masih ada
Aku ingin tersenyum tanpa harus ada air mata
Tanpa ada lagi kesedihan...
Tapi bila begitu...aku hanyalah menjadi manusia egois saja.... 
Karena siang pun selalu berdampingan dengan malam...
hmm....
Hari ini......
Biarkan aku tersenyum...
Biarkan aku berteriak
"AKU BISA!!!"
biarkan aku tersenyum dan terus tersenyum...
tanpa air mata yang tak berarti.....
Biarkan aku berhenti dengan kelelahan ini...
bersama senyuman yang mungkin perlahan melebur bersama hembusan angin pagi ini...
bersama keramaian yang perlahan sunyi...
bersama terik matahari yang perlahan menajdi dingin ...
biarkan kuraih uluran tanganmu...yang mendekapku dengan erat...
dan biarkan aku menangis.....



***
 Wallohu'alam bisowab...
Alhamdulillah....
^_^
-ndyfdz-

(tulisan ini terasa tidak paruguh...hehe...mohon maaf, ga tau ni nulis apaan.....)

Kamis, 27 Mei 2010

....ia yang selalu membuatku menangis....

Bismillahirrohmanirrohim....
Semoga hari ini merupakan hari yang penuh berkah dan hikmah bermakna....Amin....

***
Alhamdulillah ternyata air mata hari ini tidak sia-sia...Walaupun pada awalnya emosi dan pikiran buruk lebih dominan menguasai diri ini.....Namun ternyata semua itu tak selalu menjadi hal buruk.....karena aku masih bisa tersenyum hari ini.... ^_^
***
hmmmm.....Di sadari ataupun tidak...ternyata ia lebih banyak membuatku menangis...senyum dan tawa itu hanya sesekali saja...Terkadang aku berfikir "kenapa ia begitu tidak bosan-bosannya membuatku sedih?" Apa sebenarnya yang diinginkannya dariku? Apakah kesedihanku ini merupakan bahagia untuknya? atau apa? Hingga saat ini aku belum menemukan jawabannya. 
hmmm,....
Aku terlalu banyak mengeluh dan selalu berkata "Aku cape...aku tidak sanggup lagi bila harus begini"... ...ya karena mungkin aku terlalu memandang sebelah mata terhadap apa yang sedang aku hadapi. Ya mungkin ini "hal sepele"...tapi hal sepele itu bisa berakibat fatal barangkali... :-?
Aku masih belum bisa sepenuhnya menikmati kondisi-kondisi seperti ini. Aku merasa aku terlalu sibuk memikirkan hal-hal yang menurut orang banyak adalah "hal sepele".....  ya entahlah...Terkadang masalah bisa jadi sepele karena kita merasa masalah kita lebih berat dari masalah yang sedang dihadapi orang lain. Sama saja seperti aku yang beranggapan "kenapa orang-orang begitu ribet dengan masalahnya, padahal itu hal yang sepele"... ya kita semua manusia sama-sama egoisnya....

Seperti hari ini... 
Entah apa yang membuatku berkata "Aku cape" dan kemudian menangis.... Lelah karena apa? Karena hidup? hmmm...padahal bila dilihat, kehidupanku masih jauh dari yang namanya sempurna....dan bekal tuk pulang kepadaNYA pun jauh dari yang namanya cukup.....Lantas karena apa?? Entahlah.....
***
Disetiap kondisi seperti ini aku yakin selalu ada makna dan pesan yang ingin disampaikannya padaku, ya seperti hari ini, aku baru saja membaca pesannya.Yang bisa aku dapatkan pelajaran dari setiap kondisi seperti ini adalah bahwa aku harus tetap bertahan. 
Layaknya batu karang, dia tetap kokoh berdiri walaupun ombak terus saja menerjangnya. 
Disetiap kesedihan selalu ada kebahagiaan..dan begitu pula sebaliknya.... 
Dan di balik kegundahan selalu tersimpan ketenangan..... InsyaALLOH.....
***
Teringat kalimat dari sebuah buku " Merasa permasalahannya telah tersampaikan kepada orang lain dengan merajuk tak jelas maksudnya. Jelas-jelas tidak ada yang tahu bila ia sedang marah. Ia belum menjelaskan apa-apa. Tapi ia merasa telah menjelaskan dengan sikapnya dan beranggapan bahwa orang sekitarnya telah mengetahui bahwa ia sedang marah".... buku yang barusan saja aku baca seperti memberi tahukan padaku bahwa akulah yang dimaksud oleh buku itu...hmmm......membuat aku tersenyum ketika membacanya. Ya buku itu benar...aku selalu bersikap seperti itu ketika aku merasa kesal atau marah kepada seseorang. Ternyata lucu juga bila dibayangkan. 
Seperti hari ini.... 
Aku sedang merasa kesal...kesal sekali...padanya yang selalu membuatku menangis sedih...Aku tidak bisa mengatakannya, dan aku berharap semoga ia bisa tau dari sikapku...dan ternyata ia semakin membuatku menangis saja... hmmhhh....ia selalu hadir dan membuat aku lemah tidak berdaya, membuat aku tidak bisa menahan emosiku...membuat aku tidak bisa berfikir jernih...membuat darah ini tersa naik hingga ke ubun-ubun... @_@
***
Terkadang kehidupan tidak mudah tapi juga tidak sulit...Tergantung bagaimana kita membawanya dan menyikapi setiap peristiwa yang datang. Dan setiap manusia memiliki beban hidupnya masing-masing. Memiliki episodenya masing-masing. Kesedihan dan kebahagiaan seseorang tidak selalu datang secara bersamaan.Bisa saja aku yang sedang bahagia namun ada manusia di bumi bagian sana yang bersedih, begitu pula sebaliknya...Bila kebahagiaan datang secara bersamaan pada setiap orang, mungkin peran orang lain tidak dibutuhkan lagi.Karena ALLOH menciptakan manusia untuk saling memberi kebahagiaan dan saling melengkapi. 


Wallohu'alam bisowab......

Alhamdulillah
-ndyfdz-
NB: "ia" = bukan seseorang

Senin, 17 Mei 2010

Ketika aku sakit

Bismillahirrohmanirrohim....

"Wahai pemilik nyawaku...betapa lemah diriku ini...berat ujian dariMU..kepasrahkan semua padaMU...Tuhan baru kusdar...nikmat sehat itu...tak pandai aku bersyukur...kini kuharapkan cintaMU....Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku..."

Subhanalloh luar biasa...badan ini terasa panas, tapi tangan dan kakiku dingin... teringat kembali perkataan ibu "Teh jangan sakit, disana kamu sendirian.Ga ada yang ngurus",,,hiks spontan air mata ini tumpah ketika itu. Aku yang hanya diam tidak bisa berkata apa-apa ketika ibuku meneleponku. aku hanya berkata "iya ma"...
Sehingga rasanya tidak tega mengabari keadaanku ketika aku sakit.
Tidak banyak yang bisa aku lakukan ketika kondisiku seperti ini. Hanya bisa merangkai kata, meringkuk kemudian menangis dan memohon padaNYA. Aku ingin menikmati ketika dalam kondisi seperti ini... Karena sakit juga sebagai satu anugrah, untuk bisa beristirahat dan menebus dosa...juga bermuhasabah diri... 
"Pasrah pada Illahi..hanya itu yang aku bisa".... 

Wallohu'alam bisowab....

Alhamdulillah...

_ndyfazar-

Senin, 29 Maret 2010

Yang tak sempat terucapkan….

Pikirku mulai melayang, menelusuri setiap hembus nafas yang kuhirup. Dan kemudian ia menyelusup bersama angin terus terbang beringian dengan waktu yang semakin berlalu.
Dan setelah kusadari... di mana kini hatiku???...mengapa ia tidak bersama dengan Pikirku???
Pikirku berkata: " biarkan si hati tetap di sana. Karena aku tak kan lama di sini. Dia terlalu lembut bila harus bersamaku sekarang. Untuk saat ini yang bisa kulakukan adalah menjaganya dari sini"...
Si hati hanya tersenyum... tak banyak yang ia ucapkan ... dia hanya berkata "Hai Pikiran, baik-baiklah di sana... bila kau merasa tidak baik, maka aku akan menangis di sini. jadi, kau harus baik-baik di sana."...

Sesaat dalam keheningan jiwa yang entah tiba-tiba saja ada... walaupun dalam keramaian yang sangat, namun tetap saja semuanya terlintas, membentuk satu titik, membuat jiwa terasa begitu hening...

Kemudian mencoba menari2 di atas kertas, berusaha menghilangkan semua keheningan, tetap saja tarian itu tak menghasilkan apa-apa....hanya terbentuk coretan-coretan yang tak berarti.. tak begitu menarik...hmmmh....
biarkan saja... hingga nanti....ketika............... entah kapan....
******************

Wallohu'alam bisowab....

-ndyfazar-
10:20 WIB



Aku yang hilang

Aku yang hilang…
Dalam keramaian aku merasa sepi
Dalam terangnya cahaya bulan aku merasa gelap
Dalam hangatnya mentari aku merasa beku…

Kemana kini duniaku pergi
Tak satupun yang kembali menengok ke arahnya
Aku pun yang sedari tadi berdiri di sini
Enggan jua rasanya tuk menoleh

Setiap tetes air yang aku pandangi
Perlahan membuat aku tersenyum
Entahlah…. Apa yang menggerakkan bibir ini tuk tersenyum

Kemanakah wahai jiwa…
Kini kau menghilang…
Jangan tinggalkan hati dan fikiranmu
Kau bukan telah mati…
Tapi kau mencoba untuk lari…
Hanya menyakiti diri saja…

Yang perlu kau lakukan adalah..
Kenali hatimu…
Maka kau pun akan tau
Mengapa hatimu inginkan begitu….
Karena hati hanya bisa dibaca dengan hati…

-190409-

_ndyfazar_

Senin, 01 Maret 2010

Arti keberadaan...

Bismillah..
Alhamdulillah bisa bertemu dengan hari ini.. Walau saat aku melewati hari ini terasa tidak begitu baik. Entahlah...banyak hal yang tiba-tiba saja terlintas dalam fikiranku... Hal-hal penting hingga suatu hal yang sebenarnya tidak perlu aku fikirkan... hmmmh... terasa begitu menyesakkan saja.
Ya...tidak sepantasnya aku mengeluh... mungkin seperti mengeluh.. Padahal ini mungkin hanya hal sepele yang mungkin setiap orang di sekelilingku mampu mengatasinya. Sekali lagi aku merasa aku telah menyia-nyiakan fikiranku. Entahlah...mungkin aku menyesal atau seperti apa.
Ada yang berkata "bahwa rasa sakit dalam kehidupan itu pasti akan selalu ada..hanya mungkin bagaimana kita menyikapinya..apakah kita akan terus bertahan dengan rasa sakit itu ataukah kita akan bangkit dan mengubah rasa sakit itu menjadi sesuatu yang lain, yang lebih bisa membuat kita tersenyum"... yupZ... aku sangat setuju dengan perkataannya.. luar biasa... aku menjadi malu... Aku seolah-olah tidak yakin akan Kehadiran Sang Khaliq..
hmmh...ya...tidak bisa dipungkiri... aku hanya manusia biasa yang punya hati...hoho... seperti lirik lagu saja...
Ya terkadang manusia memiliki batas-batas pengendalian, dimana ada masanya dia merasa tak sanggup lagi dan akhirnya meledak. Terkadang yang bisa aku lakukan hanya tersenyum dan berkata "windy...windy... kaya' gitu aja kok nangis... kaya' gitu aja kok pake nyerah.... kaya' gitu aja kok ga sanggup"... Ya... setiap manusia punya jalannya masing-masing menuju sebuah kesuksesan ataupun kebahagiaan... "rasa sakit itu pasti akan ada...singgah sebentar...dan dia pasti akan pergi lagi...semua tergantung pada kamu..apakah kamu mau atau tidak mengusir rasa sakit itu"...
"Semua ada masanya"... dan kuncinya sabar dan ikhlas... dunia itu panggung sandiwara... maka ber-ackting lah yang sebaik-baiknya... semua telah tertulis dalam naskahNYA... ^_^

(btw, judul dan isi tulisan ini nyambung ga sich??? heuheu... )


Wallohu'alam bisowab...


-ndyfazar-

Sabtu, 27 Februari 2010

Ketika merasa rindu...

bismillah...

Mungkin sebagian besar manusia di dunia ini pernah merasakan kerinduan...pada apapun... orang tua, keluarga, teman, sahabat, orang yang istimewa (kekasih hati), suami/istri, atau pada suatu hobi... misalnya rindu berselancar, hiking, rekreasi, jalan-jalan, nonton bareng, dan hal lainnya.
...
Seperti aku sekarang ini... banyak yang mungkin kurindukan.. rindu pada ayah dan ibu, adik, sahabat-sahabatku, saudara, aruhito-kun dan kebiasaan-kebiasaan yang membuat aku bisa mempertahankan emosiku. Ya...bisa dibilang konon katanya aku termasuk orang yang sulit dikendalikan... makanya aku pernah berdo'a semoga kelak pendamping hidupku adalah orang yang mampu meredam aku... hmm... itu do'a seorang anak SMU yang pada saat itu merasa tidak tahu harus bagaimana menangani dirinya yang sulit dimengerti.
-----> kembali ke topik..
Aku selalu bertanya "Apakah rindu itu lebih membahagiakan dan indah?"..
Sampai saat ini aku belum menemukan hal yang membahagiakan dari sebuah rindu...
hmmm... Ya...menurutku sendiri... rindu itu sama saja dengan mematahkan semangatku.. Karena setiap kali aku merasa rindu..yang terasa olehku adalah ketidaksanggupan....sesak hingga akhirnya menangis..karena tidak dapat berbuat apa-apa.. Entahlah...aku harus banyak belajar mengenai rindu..
Untuk mengatasi rindu yang biasa aku lakukan adalah merasakan seolah-olah yang aku rindukan itu berada dekat dengan ku. Misalnya saja pada kedua orangtuaku. Aku tidak merasa mereka jauh di seberang laut sana. Aku merasa mereka ada di sini bersamaku... ya...setiap aku ingin bertemu, aku selalu bisa mendengar suara mereka berbicara di telepon... semua terasa lebih dekat.. Walau kadang tidak bisa dipungkiri...itu semua tidak cukup untukku...
...
Ya...sekali lagi..aku harus banyak belajar mengenai indahnya rindu...

"Ajari aku makna rindu"...

Wallohu'alam bisowab...


-ndyfazar-
15:19 WIB

Jumat, 26 Februari 2010

Sanggupkah aku???

Kehidupan mulai menampakkan perubahan
Ketika Aku akan berlari sejauh mungkin
Tak berniat sedikitpun menoleh lagi padamu
Tiba-tiba kau telah ada disampingku dan tersenyum
Aku semakin tidak mengerti
Kau ulurkan tanganmu...dengan senyuman tetap ada di bibirmu
Aku...
Tak tau kah kau bagaimana aku??
dalam hatiku?
Aku..
Sanggupkah aku?
Terima uluran tanganmu..
Sambut senyumanmu
ketika aku mulai lelah
Akan berlari sendiri
Tiba-tiba kau telah memelukku
Sangat erat..
Sanggupkah aku???


ditulis tanggal 15 November 2009, ketika keputusasaan sangat kuat melingkupi hari2 dan hidupku saat itu...
Ya terkadang aku tidak habis fikir tentang diri ini...apa yang aku inginkan...selalu saja seperti hanya ada dalam mimpi...tapii...ketika aku sudah bulat untuk tidak lagi bermimpi...disana tiba2 semangatku hadir... dan senyuman itu yang membuatku mengerti....bahwa aku adalah Windy Fadzariyah... dan aku berhak memiliki mimpi...

Walohu'alam bisowab....

-ndyfazar-

Jumat, 12 Februari 2010

Tak Perlu Menghapus Jejak....

Bismillah... 
Subhanalloh...Alhamsulillah..laailahaillalloh...Allohuakbar...
Semoga dengan turunnya hujan hari ini membawa berkah untuk kita semua makhluk seluruh alam raya yang hanyalah milikNYA saja...amien.
***
Ada yang berbeda di hari ini..ya bisa disebut juga dengan hari mengenang 'memori masa silam'..hehe...
Mungkin hanya sekedar cerita biasa, namun bagiku perjalanan hari ini luar biasa. Ya, siang hingga sore tadi aku bersama kedua orang temanku pergi ke Lembang, ke rumah pembimbing magang kami. Sebelum berangkat, aku dan kedua temanku itu bertemu janji di kampus. Cukup lama kami menunggu di sana karena salah satu temanku itu harus menghadap ketua prodi di jurusan kami.
Aku menunggu di salah satu labortorium bersama temanku yang satu lagi. Banyak hal yang kami obrolkan di saat menunggu. Dia sangat bersemangat sekali, dan ada satu hal luarbiasa, tak pernah ia lepas senyumnya. Dalam hati aku berkata "Waah...subhanalloh. Rasanya aku malu dibuatnya. Padahal mungkin aku pernah membuatnya marah ataupun kesal, tetapi dia begitu baik dan tetap tersenyum saat berbicara denganku"... Padahal kami telah lama kenal, ya selama kami kuliah. Tetapi kenapa aku baru menyadari bahwa aku memiliki teman seperti dia. Ya, aku memang kadang kurang ngeh dengan sekitarku. Apalagi jika aku hanya kenal sebatas nama saja. Bisa-bisa aku tidak akan tau banyak. Dulu aku pernah memiliki satu prinsip dalam hidup aku. Bahwa berteman itu hanya pada orang-orang yang membutuhkan aku saja. Jika aku tidak dibutuhkan oleh mereka, jangan harap aku mengenal lebih jauh. Ya...itu prinsipku beberapa tahun lalu. Entahlah, itu benar atau malah salah.
Hmm...ya kembali ke cerita hari ini.
Disepanjang jalan menuju rumah pembimbing kami, kami menceritakan beberapa hal yang pernah kami alami selama magang. Cukup lucu juga bila dikenang. Padahal pada saat kami mengalaminya dulu, kami merasa dongkol, kesal dan selalu banyak menggerutu. Tetapi ketika tadi kami mengenangnya, malah membuat kami tersenyum hingga tertawa. Bahkan terharu, dan rindu saat-saat itu. ^_^
***
Ya, aku bisa mengaitkan pengalamanku bersama rekan2 ku tadi dengan hal buruk yang terjadi yang mungkin tidak diharapkan kehadirannya.
Ketika kita mendapatkan hal buruk, terkadang ada rasa enggan untuk menerimanya. Sehingga timbullah yang namanya menggerutu, berkomentar kurang baik dan semacamnya. Hmm...mungkin bisa jadi pelajaran juga, bahwa hal buruk yang didapat itu merupakan salah satu cara ALLOH untuk menuntun kita pada jalur yang sebenarnya. Karena dengan salah kita akan tau kebenarannya. Ya, seperti ceritaku tadi. Bisa saja kenangan yang menjengkelkan itu bisa buat kita tersenyum di kemudian hari. Dan membuat kita tak henti-hentinya berucap syukur Alhamdulillah kepada ALLOH.
Ya, pada dasarnya hidup secara objektif itu sangat diperlukan. Karena itu bisa menjadi salah satu yang mengurangi kita berbuat dosa. Karena hanya kepada ALLOH kita meminta petunjuk dan hanya kepada ALLOH lah yakinnya diri kita. InsyaALLOH itulah yang akan membuat hati kita tenang dan terus merasa aman dan nyaman di sisi NYA...

Wallohu'alam bisowab...

Astagfirullohaladzim...
Alhamdulillah... 

-ndyfazar-
19:31 WIB

Minggu, 07 Februari 2010

Masih di sini...

Bismillahirrohmanirrohim...

Subhanalloh...2 jam bersama adik-adik kecil sungguh menyenangkan. Segala yang terasa malam tadi seakan tak pernah ada. Ternyata aku masih bisa tersenyum hari ini...
Hmm...dan sekarang mulai terasa lagi... biarkan airmata melarutkannya... ya..mungkin baru itu yang bisa aku lakukan...

Sungguh...mimpiku malam tadi seperti nyata...semuanya tentang apa yang aku takutkan dan aku fikirkan... 
hmm... ya.. dia adalah wujud nyata "musuh bebuyutanku" ia datang lagi...tapi dia datang dalam mimpiku. Ya dalam mimpiku, aku benar-benar.......hmmm......sudahlah... tak usah dibahas sepertinya... rasanya tak sanggup bila harus mengingat hal itu. Cukuplah ia menjadi mimpi burukku saja..tak perlu datang lagi dalam mimpi ataupun kehidupan nyata ku. Aku sudah lelah dengannya. Ya... sebelum ia datang lagi, mungkin aku yang akan terlebih dahulu pergi meninggalkannya....yupZ aku rasa cukup sampai disini membahasnya... hmm... 
***
 Tiba-tiba terlintas pertanyaan.. "Kenapa ya setiap apa yang terpikir hanyalah kebahagiaan saja?"..hmm.... Padahal kita bisa tau rasa manis karena kita tau bagaimana rasanya pahit itu. Ya begitu juga dengan kebahagiaan..^_^
*** 
Alhamdullillah...

-ndyfazar- 

Sabtu, 06 Februari 2010

Tersesat Dalam Diriku Sendiri...

Astagfirullohaladzim...
Tak henti-hentinya aku ucapkan kalimat itu malam ini... hmm...Entahlah...tiba-tiba saja malam ini pikiranku tidak karuan.Banyak hal yang tiba-tiba hadir. Semua seakan menyalahkan dan menyudutkanku....
Mungkin semua ini terjadi karena kesalahanku juga. Aku yang menyebabkan semua menjadi tidak semestinya. 
Hmm...
Tak sanggup menahan air mata ini...kubiarkan saja ia mengalir.. Ingin rasanya memeluk kedua orang tuaku.. mungkin aku akan sedikit merasa tenang dengan pelukan hangat mereka.
Sketika semua menjadi tidak menentu... Tiba-tiba membuat sesak nafas ini...Entahlah.... Aku belum bisa berfikir jernih saat ini.
Rasanya ingin menghilang sejenak..dan berteriak "wahai jantung...bisakah kau berhenti berdetak sejenak saja"... hmm... Astagfirullohatadzim.... 
sudahlah...insyaALLOH semua akan baik2 saja... 

-ndyfazar-

Sabtu, 16 Januari 2010

Entahlah...


16 Januari 2010

Sudah lama rasanya tidak menulis. Blog ini pun mungkin merindukanku. Entahlah, cukup lama juga aku mengabaikannya, seakan lupa bahwa aku pernah membuat blog ini. -_-
Wah wah... apakah terlalu banyak hal yang telah aku lupakan dan aku abaikan??? Entahlah...
Apa yang telah terjadi padaku sekarang??
hmm...mungkin banyak yang berubah dengan diri ini...seperti sorot mata manusia-manusia yang kutemui.. tak lagi seperti dulu... ya...perubahan adalah indah. Terkadang bertanya...dimana letak keindahan itu? dimanakah orang dapat dikatakan berubah? Apakah ketika dia telah menjadi sukses akan perekonomiannya, status perkawinannya, atau kah ketika tak dapat membuat orang banyak tersenyum. Entahlah..
Rasanya untuk saat ini sulit berfikir secara bijak, kenyataan yang kutemui membuat aku sulit membedakan apakah aku benar atau malah salah 100%. Entahlah...
Aku tidak berani memberikan penilaian...karena ketika aku telah menilai yang lain tidak benar....maka pada saat itu juga aku telah menilai diriku lebih benar dari orang lain...
Hmm...apakah salah satu yang ada pada kehidupan adalah bahwa kita harus terlibat banyak dalam kehidupan orang lain? kenapa? Entahlah..

Tidak perlu mencari2 siapa yang salah dan siapa yang benar... sepertinya semua itu hanya persoalan "nyaman atau tidak"...atau "sesuai dengan keinginan atau tidak".. hmm... Entahlah....

(so, sebenernya tema tulisan ini apa ya??? heuheu) ya pokonya seperti itu.... :D




ndyfazar
16 Januari 2010
(00:12 WIB)